technology

business

KEBUDAYAAN SENI BANGSA ARAB




KEBUDAYAAN SENI  BANGSA ARAB

Seni merupakan devarasi dari kebudayaan yang didalamnya  mengandung unsur estetika dari  proses ekpresi jiwa (gilang:2015). Kesenian adalah kebutuhan primer yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Seperti  roti atau anggur atau mantel hangat dimusim dingin. Mereka yang mengira kesenian adalah barang mewah, pikirannya tidak utuh. Roh manusia menjadi lapar akan kesenian seperti halnya perutnya keroncongan minta makan.
 Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama/milik bersama. karya- karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah digua-gua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya. Demikian pula peninggalan-peninggalan dari masa lalu seperti bangunan atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di Indonesia sendiri. Para ahli arkiologi sendiri tidak tahu pasti. Mereka hanya bisa menyimpulkan kesenian pada jaman sebelum moderen tidak beraspek individulistis.
Dalam sejarah seni terjadi banyak pergeseran. Sejak renaisans atau bahkan sebelumnya , basis-basis ritual dan kultis dari karya seni mulai terancam akibat sekularisasi masyarakat. Situasi keterancaman itu mendorong seni akhirnya mulai mencari otonomi dan mulai bangkit pemujaan sekular atas keindahan itu sendiri. fungsi seni menjadi media ekspresi, dan setiap kegiatan bersenian adalah berupa kegiatan ekspresi kreatif, dan setiap karya seni merupakan bentuk yang baru, yang unik dan orisinil. Karena sifatnya yang bebas dan orisinal akhirnya posisi karya seni menjadi individualistis.
Seni pada perkembangannya di jaman moderen mengalami perubahan atau pembagian yakni seni murni atau seni terapan/ seni dan desain yang lebih jauh lagi seni dan desain oleh seorang tokoh pemikir kesenian yang oleh orang tuanya di beri nama Theodor Adorno di beri nama “Seni Tinggi” untuk Seni Murni dan “Seni Rendah” untuk Seni Terapan atau Desain. Karena menurutnya dalam seni tinggi seorang seniman tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal (kebutuhan pasar/bertujuan komersial) dalam menciptakan sebuah karya seni/murni ekspresi, sedangkan seni rupa rendah adalah seni yang dalam penciptaannya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Adorno menganggap seni harus berbeda harus berbeda dengan benda lain (barang); ia harus mempunyai “sesuatu”. Sesuatu itu tidak sekedar menjadi sebuah komoditas. Karena sebuah karya atau benda yang sebagai komoditas akan menghancurkan semangat sosial, pola produksi barang yang menjadi komoditas adalah pola yang ditentukan dari atas oleh seorang produsen.
Jenis – Jenis Seni Seni melaui pendengaran seperti musik, deklamasi puisi, prosa, seni suara dan sebagainya. Seni yang diperoleh melalui penglihatan mata seperti seni lukis, seni hias, fotografi, seni pakaian (fashion) dan sebagainya. Seni yang dapat diperolehi melalui pendengaran dan penglihatan seperti drama, teater, film dan sebagainya. Seni yang dinikmati melalui pembacaan seperti hasil karya sastera yang berbentuk puisi dan prosa.
Pengertian Seni Umum Menurut islam
Secara Umum Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Menurut Islam Seni adalah penggerak nalar agar bisa menjangkau lebih jauh tentang apa yang berada di balik mater. Keindahan adalah salah satu sebab tumbuh dan kokohnya keimanan, sehingga keindahan itu menjadi sarana mencapai kebahagiaan dalam kehidupan. (Dalam Fannanul Muslim wal Ibda', Dr. Barakat Muhammad Murad, Manarul Islam No.353, Vol 30)
Seni yang sahih adalah seni yang bisa mempertemukan secara sempurna antara keindahan dan al haq, karena keindahan adalah hakikat dari ciptaan ini, dan al haq adalah puncak dari segala keindahan ini. Oleh karena itu Islam membolehkan penganutnya menikmati keindahan, karena hal itu adalah wasilah untuk melunakkan hati dan perasaan
Secara Umum Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan
 Kesenian Bangsa Arab Secara Umum
Kesenian adalah sesuatu yang sulit dipisahkan dari kehidupan. Manusia dalam hidupnya sangat menyukai keindahan dan seni adalah sesuatu yang dinilai indah. Keindahan seni diakui oleh semua manusia termasuk para muslim. Islam adalah agama yang turun di Arab Saudi khususnya kota Mekah. Kondisi saat islam muncul adalah suatu kondisi dimana masyarakat arab masih menyembah berhala dan melakukan tindakan yang kurang baik. Masyarakat arab suka menari, membuat syair dan melukis. Semua nampak indah namun terkadang kurang memperhatikan nilai kemanusian dan kesopanan. Misalnya dengan adanya tarian-tarian yang membangkitkan birahi seseorang, syair yang bertujuan untuk mencela dan sebagainya. Setelah islam muncul dan berkembang di sana Rasululloh sebagai pemimpin islam membuat larangan agar umat muslim tetap memelihara ajaran islam yang baik. Rasululloh melarang tarian yang dapat membangkitkan nafsu birahi dan syair-syair yang membuat adanya perselisihan karena isinya yang saling mencela antar masing-masing suku. Sejak saat itu seni dalam islam seperti dalam islam seperti kurang mendapat apresiasi.
Kedudukan seni dalam kebudayaan islam. Pada awalnya peradaban islam muncul ketika adanya hubungan timbal balik antara orang Arab dan penduduk asli timur tengah sehingga ada percampuran budaya dibawah naungan islam. Seni dalam islam meliputi seni lukis,seni tari, dan seni rupa serta seni dalam arsitektur. Untuk seni lukis pada awalnya islam melarang adanya seni lukis dengan dasar hadist nabi bahwa malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar. Lalu hadist yang menyatakan bahwa manusia yang membuat gambar makhluk hidup akan mendapat siksa yang pedih di akhirat. Namun beberapa ulama kemudian bahwa larangan tentang seni lukis dikhususkan untuk gambar makhluk hidup. Bukti bahwa seni lukis diperbolehkan adalah adanya lukisan dinding Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada masa dinasti Umayah. Seni musik dalam islam berkembang pesat pada masa dinasti Abbasiyah. Nyanyian dalam islam disebut ghina, dan rasululloh memperbolehkan anak-anak muslim bermain musik dan bernyanyi dalam kesempatan perayaan.
Dapat diambil kesimpulan bahwa musik yang diterima dalam islam adalah musik yang bernilai keagamaan. Untuk seni tari Rasululloh memperbolehkannya selama tidak membangkitkan nafsu birahi. Seni yang berkembang selanjutnya adalah seni keramik. Wujud dari hasil karya seni keramik adalah keramik dengan tulisan arab, motif tumbuhan,hewan dan manusia. Seni keramik berkembang pesat pada islam zaman pertengahan. Selanjutnya adalah seni arsitektur dan kaligrafi yang menduduki tempat yang tinggi dalam kebudayaan islam. Seni arsitektur dapat dilihat dari masjid-masjid, makam, kubah,istana dan menara masjid yang dibangun umat islam dari masa Rasululloh hingga saat ini. Menurut Alfred Frazer  arsitektur islam adalah ekspresi agama dan pandangannya tentang dunia lebih dari sekedar ungkapan orang-orang tertentu, sistem politik ataupun sistem ekonomi tertentu. Kesenian islam bukan hasil dari suatu ras atau suatu negara tetapi merupakan perkembangan dari berbagai ras manusia yang melakukan ajaran islam di banyak negara pada berbagai masa sejarah. Seni islam adalah pernyataan dari peradaban bukan pernyataan dari kebudayaan.
Ciri-ciri seni islam :
  • Kesenian yang dapat mendekatkan dengan Allah
  • Materi yang disampaikan berbau positif
Buah karya seni umat islam:
  • Menara Masjid Sultan Hasan di Mesir
  • Taj Mahal di India
  • Istana Al hambara di Spanyol
  • Masjid Aya Sophia di Istambul
Macam-macam bentuk Kesenian Bangsa Arab :
Arab Saudi mempunyai beberapa bentuk Kesenian, di antaranya ada seni musik, seni lukis dan seni kaligrafi, seni rupa dan seni arsitektur, dan seni tari.
Seni Musik
a. Perkembangan Musik Arab
Music Arab diyakini telah berkembang sejak abad 3 M, budaya musiknya merupakan perpaduan dari tradisi music dinasti Sassanid di Persia (224-641), tradisi music Byzanttium (awal abad 4- 6 M), dan nyanyian religi dari daerah Semenanjung Arab. Berbagai tulisan musik (partitur) baru di temukan setelah berkembangnya agama Islam di Arab, yakni sejak masa dinasti Umayyah pada abad ke-7. Puncak kejayaan pada masa pemerintahan Harun Al Rasyid (766-809) di Bagdad, Irak. Beliau dikenal sebagai pelindung seni music tradisi Arab . Ahli teori music yang terkenal adalah Al Farabi dan Avicenna. Musik bagi bangsa Arab erat hubungannya dengan magis dan falakiah. Meskipun tradisi musik Arab telah mengalami perubahan beribu-ribu tahun lamanya, mereka tetap memiliki cirri khas tersendiri dalam format musiknya.


b. Sejarah Musik Arab Saudi
         Masa Pra-Islam
Musik Al Arabia berakar dari pembacaan puisi pada Masa Pra Islam yang disebut sebagai Masa Jahiliyah. Informasi mengenai hal ini sangat sedikit, namun dipercaya pada masa Abad V hingga VII. Pembacaan puisi pada masa itu disebut shu`ara’ al-Jahiliyah (شعراء الجاهلية) atau “Puisi Jahiliah”, yang merupakan pembacaan puisi dengan suara tinggi dan irama tertentu. Musik pada waktu itu mempunyai peranan penting dalam MistikSihir, dan Jin (mahluk halus). Alat musik seperti RebanaGambus, dan Rebab. Ciptaan musik pada waktu itu adalah sangat sederhana, yaitu membaca tangga nada Arab yang disebut Maqam.
 Permulaan Sebelum Masa Islam
Maqam Al Arabia atau melodi pada tangga nada (moda) yang dipakai dalam Musik Al Arbia Tradisional, ini adalah melodi yang dikembangkan pada sebagai frase, modulasi atau improvisasi. Al-Kindi (801–873) adalah salah seorang ahli Musik Al Arabia. Sedangkan Abu al-Faraj al-Isfahani (897–967) menulis Kitab al-Aghani sebagai encyclopedia kumpulan puisi dan lagu yang terdiri atas 20 jilid. Al-Farabi (872-950) menulis tentang Musik Islamiah dengan judul Kitab al-Musiqi al-Kabir (Buku Besar Musik). Hingga kini sistem melodi Al Arabia ciptaannya masih dipakai. Al-Ghazali (1059–1111) menulis tentang azas-azas Musik Persia.
         Masa Awal Islam
Arabic maqam adalah moda (musik) yang dipakai dalam Musik Arab tradisional. Kata maqam berarti jenis melodi yang disusun pada tangga nada Arab. Masa awal islam dibagi menjadi dua bagian, yakni :
1)      Al Andalusia
Bangsa Moor dari Arab pernah menjajah Spanyol dan Portugis pada tahun 711 – 1492. Sehingga budaya Spanyol dan Portugis pada waktu itu dipengaruhi oleh budaya Arab. Budaya ini disebut dengan Moresco, yaitu pengaruh budaya orang Arab dari Suku Moor. Peninggalan ini lebih dikenal dengan nama Budaya Al Andalusia. Di Andalusia Spanyol pada Abad XI merupakan pusat pembuatan alat musik Arab.
2)      Pengaruh Musik Arab Terhadap Musik Dunia
Diperkirakan, bahwa berbagai alat musik klasik yang ada di Eropa berasal dari Arab. Misalnya Lute berasal dari gambus, biloa dari rebab. Gitar dari qitara dsb. Musik troubador di Perancis mempunyai kesamaan dengan yang ada di Arab. Misal lain, do, re, mi, fa, sol, la, si juga ada kesamaan dengan sistim Arab: Durr-i-Mufassal – dal, ra, mim, fa, sad, lam.
c. Sistem Musik Arab
Musik Arab memiliki cirri khas yang berbeda dengan musik lainnya. Musiknya secara umum sangat kaya akan melodi sehingga memberi nuansa halus dan kesempatan untuk membuat berbagai variasi. Cara berolah musiknya sering memakai variasi dan improviasi dengan dasar melodi sebelumnya. Cara ini disebut maqamat. Melodi lagu terdiri dari sejumlah variasi melodi (sekitar 52 variasi0. nada-nada yang dipakai secara umum lebih banyak daripada yang dikenal dalam musik Barat. Di antaranya terdapat nada-nada yang memiliki jkarak interval yang sangat kecil (microtones).
Sistem tangga nada dalam musik Arab dapat dituliskan seperti berikut ini :
Catatan : tanda turun ¼ nada dan A2 memiliki interval augmented (lebih dari ½ nada). Struktur pola ritme musik Arab cukup kompleks, tidak berdasarkan pola birama yang pasti dan konstan seperti musik barat (2/4, 3/4, 6/8), atau disebut nonmetris. Dalam permainan musiknya terdapat sekitar 48 pukulan dan secara khas sudah meliputi dum (ketukan beraksen, tesis), taks (ketukan tak beraksen, arsis), dan tanda diam atau istirahat. Pola ritme sederhananya dapat digambarkan seperti berikut ini. Pola ritme pada baris pertama merupakan pengembangan pola ritme dari baris kedua yang ditulis dengan skala musik.
d. Ragam Musik Arab
  • Nyanyian Religi
Menurut sejarahnya, cara musik arab erat hubungannya dengan nyanyian ayat-ayat suci dalam Al-Qur’an. Dalam hal ini, nyanyian tersebut merupakan isi dari firman Tuhan yang dilantunkan dengan hafalan. Sehingga, perhatian utama dalam nyanyian tersebut adalah teks lagu. Kefasihan berpidato dan menghafal Al-qur’an sangat diperhatikan dalam budaya Arab. Karenanya, mulai dibentuk nyanyian Kasidah dengan berbagai tema seperti keindahan alam, peristiwa politik, pengalaman religius, dan cerita tradisi klasik pra-islam. 
  • Musik Rakyat
Banyak musik tradisi rakyat yang dapat ditemukan di sepanjang daerah Arab. Musik Negara-negara jazirah Arab yang kaya dengan permainan drum, menunjukkan hubungannya yang luasdengan pedagang dari Afrika. Tradisi Gnawa dari Moroko, mengambil nama dari para budak Guinean yang dibawa ke Maroko dari Afrika Barat. Musik Nubian di Mesir menggambarkan musik Arab yang unik dengan sistem nada pentatonic dan irama khusus.
  • Nyanyian popular
Musik Arab Populer merupakan perpaduan dari kedua ragam musik di atas. Keyboard elektrik yang disesuaikan dengan maqamat mengiringi para penyanyi di dalam penampilannya. Drum dan irama musik rakyat menjadi bagian paling pokok dalam pertunjukkan musik yang sebagian besar dilakukan oleh kaum muda. Dalam hal lirik lagu, penyanyi berusaha untuk mempertahankan tradisi mereka sesuai dengan gaya dan bahasanya.
e. Alat Music Tradisional Arab
         Gambus (Gitar Arab)
Gambus adalah sebangsa gitar yang dipakai di Musik Arab, memiliki 6 jenis dawai rangkap, dawai yang dipakai adalah usus kambing atau nylon, biasanya setiap dawai rangkap sehingga ada 12 dawai semuanya, tidak ada fret (jadi seperti biola, papan polos, nada ditentukan dengan posisi jari seperti main biola), sedangkanplektrum disebuta dalam bahasa Arab sebagai risha (artinya bulu). Sekarang dawai dibuat dari nylon yang dibungkus kuningan atau tembaga) seperti dawai gitar. Gambus memiliki suara rendah yang unik. Gambus Arab berbeda dengan yang ada di TurkiArmenia, atau Yunani. Di Turki terdapat berbagai tala, dan berbeda dengan yang ada di Arab. Nama lute di Eropa adalah berasal dari Arab, yaitu al oud.
         Qanun (Kecapi Arab)
Qanum adalah alat musik dawai seperti kecapi atau zither yang berasal dari Harpa Mesir, dan dimainkan sejak Abad X, kemudian dibawa ke Eropa pada Abad XII. Arti Qanun sebenarnya adalah Hukum. Bentuk Qanun adalah seperti trapesium dengan papan suara yang datar untuk 81 dawai, di mana dibagi 3 kelompok akord. Cara memainkan adalah dengan meletakkan diatas pangkuan atau meja, dibunyikan dengan petikan jari di mana terdapat 4 plektrum dipasang pada ujung 4 jari (bukan jempol) setiap tangan, dawai ditumpu oleh penunjang (brigde) pada kulit domba atau ikan yang menutupi sebagian qanun yang segi empat (jadi suara dibuat dengan resonansi kulit domba/ikan tersebut). Pemain juga akan membuat Maqam baru dengan tangannya, termasuk untuk modulasi. Pemain maestro qanun adalah: Muhammad El ‘Aqqad (Mesir), Abraham Salman (Iraq).
         Nay (Serunai Arab)
Nay (bahasa Parsi berarti reed atau yang dipakai untu Clarinet), atau kalau di Sumatera disebut Serunai. Alat ini memiliki 9 sambungan, dengan 6 lubang (seperti pada suling bambu) dan 1 lubang dibawah untuk jempol (seperti pada rekorder). Berbagai panjang untuk setiap tala nada. Cara meniup seperti suling, untuk nada tinggi dengan tiupan lebih. Meskipun kelihatan sangat sederhana, namun cukup sulit, terutama kalau mau mendapat suara khusus harus berpengalaman. Maetro nay adalah: Bassam Saba (Lebanon).
         Rebana (Tamborin Arab)
Rebana yang dikenal di sini adalah berasal dari Arab, terutama dipakai untuk Qasidah, Musik Melayu, maupun Dangdut, yang juga kita kenal dengan bama tambourine (di Arab disebut sagaat. Ukuran bervariasi, kalau dalam musik Dangdut disebut kendang dengan kulit lembu, dan suling dari bambu, namun di Arab biasanya memakai kulit domba (banyak di sana) atau kulit ikan. Ukurannya biasanya dengan diameter 20 cm dan tinggi 8 cm, diberi krincingan tembaga sebanyak 5 pasang. Karena kulit domba atau ikan sangat sensitif terhadap kelembaban udara, maka sebelum main mereka sering memanaskan di atas api lebih dahulu. Oleh sebab itu mereka sering membawa cadangan. Sejak tahun 1980, sudah ada yang modern, dibuat dari aluminium atau palstik, kemudian kulitnya diganti dengan plastik juga (tentunya hal ini untuk menjaga kestabilan terhadap kelembaban udara). Malah ada rebana yang dapat ditala seperti halnya timpani. Maestro rabana adalah: Mohamed El ‘Arabi (Mesir), ‘Adel Shams Eddine (Mesir), Hossam Ramzi (Mesir).
         Buzuq (Mandolin Arab)
Kata buzuq berasal dari Turki, pada masa prajurit Ottoman, yang berarti kepala terbakar. Awalnya alat musik ini dibuat dari sepotong kayu tunggal yang dipotong dan digerus, namun sekarang sudah berupa beberapa lapis kayu untuk membentukny, dan juga putaran dawai sudah dengan mekanik seperti gitar. Alat musik ini mempunyai papan jari yang panjang dan dawai logam, dimainkan dengan petikan plektrum tanduk, sekarang dari palstik. Dawai logam memberi suara yang nyaring, baiasnya dimainkan secara tunggal dan tidak dalam kelompok pemusik Arab (band), dan biasa dijumpai di SuriahLebanonPalestina, dan Yordania, terutma dalam hubungan dengan Musik Gypsy.

f. Fungsi Musik
1)      Sebagai media hiburan (entertainment)
2)      Sebagai media upacara adat
3)      Sebagai media pengiring tari/ dansa
4)      Sebagai media penerangan
5)      Sebagai media pendidikan (edukasi)
6)      Sebagai media pengobatan (therapy)
7)      Sebagai media peningkatan kecerdasan /Intelegensi.
8)      Sebagai media pengembangan bakat.
9)      Sebagai media Ekspresi diri.
Seni Lukis dan Seni Kaligrafi
A. Kedudukan Seni Lukis bangsa Arab
Seni lukis pada awalnya islam melarang adanya seni lukis dengan dasar hadist nabi bahwa malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar. Lalu hadist yang menyatakan bahwa manusia yang membuat gambar makhluk hidup akan mendapat siksa yang pedih di akhirat. Namun beberapa ulama kemudian bahwa larangan tentang seni lukis dikhususkan untuk gambar makhluk hidup. Bukti bahwa seni lukis diperbolehkan adalah adanya lukisan dinding Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada masa dinasti Umayah.
Salah satu perwujudan estetika Islam yang sering dikesampingkan ialah seni lukis. Padahal tradisinya memiliki sejarah panjang. Sebab-sebabnya mungkin karena seni lukis dalam tradisi Islam berkembang pesat di luar kebudayaan Arab, seperti Persia, Asia Tengah, Turki, India Mughal, dan Nusantara. Sedangkan apa yang disebut kebudayaan Islam kerap diidentikkan dengan kebudayaan Arab. Kecenderungan tersebut tampak pada sebutan ‘arabesque’ terhadap ragam hias tetumbuhan yang mengalami perkembangan pesat sejak berkembangnya agama Islam dan peradabannya. Sebab yang lain ialah anggapan bahwa larangan menggambar makhluq hidup yang bergerak seperti manusia dan binatang benar-benar didasarkan atas sumber al-Qur’an. Padahal ketidaksenangan ulama atau fuqaha tertentu terhadap seni lukis, sebagaimana terhadap seni pada umumnya, lebih didasarkan pada hadis tertentu yang kesahihannya masih terus diperdebatkan sampai sekarang.
Pandangan bahwa lukisan figuratif tidak dibenarkan dalam Islam bersumber dari teks-teks abad ke-11 dan 12 M, ketika ulama fiqih dan ilmu syariat mulai dominan dalam Islam. Dan mulai bertabrakan pandangan dengan para filosof (hukama) dan sufi berkaitan dengan manfaat seni dalam peradaban religius. Teks-teks sebelum abad tersebut malah tidak mempersoalkan kehadiran lukisan figuratif. Di negeri-negeri yang telah disebutkan malah abad ke-12 dan 13 M merupakan periode pesatnya perkembangnya seni lukis khususnya, dan seni rupa umumnya, dalam sejarah kebudayaan Islam. Lukisan-lukisan yang dihasilkan pada masa awal itu umumnya berupa lukisan miniature atau lukisan berukuran kecil yang pada mulanya dimaksudkan sebagai ilustrasi buku. Baru pada abad ke-17 M lukisan berukuran besar pada dinding berkembang pesat di negeri-negeri seperti Persia, Iraq, Turki, Asia Tengah, dan India Mughal. Sejalan dengan itu estetika atau teori seni juga berkembang. Peran estetika estetika menonjol karena mempengaruhi corak seni lukis secara umum.
Pada mulanya seni lukis dalam Islam muncul di wilaah-wilayah yang sebelum datangnya Islam telah memiliki tradisi seni lukis yang telah maju. Khususnya Persia, Iraq dan Asia Tengah. Di kawasan-kawasan ini peradaban besar masa lalu telah muncul seperti Mesopotamia, Sumeria, Assyria, Babylonia, Sughdia dan Persia. Tidak heran jika lukisan tradisi Islam paling awal dijumpai di wilayah-wilayah ini. Lukisan tertua misalnya dijumpai pada dinding istana Bani Umayyah yang dibangun oleh Sultan Walid I pada tahun 712 M di Qusair Amra, Syria. Juga lukisan di tembok bekas istana Sultan al-Mu`tazim dari Bani Abbasiyah di Samarra, Iraq, yang dibangun pada tahun 836-9 M. Di antara gambar menarik ialah gambar burung sedang terbang. Pada masa selanjutnya burung dijadikan tamsil bagi roh manusia yang selalu merindukan asal-usulnya di alam ketuhanan (`alam al-lahut) dan karenanya burung merupakan satu-satunya binatang yang muncul sebagai motif utama seni hias Islam. Sosok manusia digambar dalam pola lingkaran. Contoh serupa dijumpai pada sejumlah benda keramik dari zaman yang sama. Yang lebih menarik lagi ialah bahwa gambar di istana Abbasiyah itu dipengaruhi gaya Sassaniyah Persia abad ke-2 dan 7 M.
B. Kedudukan Kaligrafi Islam
Keindahan terus menyertai hadirnya karya seni Islam, apalagi kalau kita melihat karya-karya lukis ornamen yang berangkat dari motif-motif flora yang mengambil obyek-obyek yang ada di alam dan seisinya dengan mengutamakan aspek keindahannya sebagai totalitas wacana isian yang dikemukakan kepada publik seni Islam.
Dalam Al-qur’an yang penuh kisah-kisah indah tersebut paling tidak terdapat 30 ayat tentang keindahan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dan, bila pelukis muslim bertolak dari ayat-ayat Al-qur’an tersebut maka dalam dirinya senantiasa penuh dengan kalimat tauhid setiap saat, maka lukisannya membuahkan hasil yang bernafaskan Islam atau jauh dari bisikan-bisikan syetan. Mengingat pelukis Islam selalu berpegang teguh dengan ayat-ayat Al-qur’an, tentulah yang bersangkutan tidak akan takut atau menunggu dulu komando dari para alim ulama boleh atau tidaknya melukis atau membuat lukisan sebagai karya sejauh jelas tujuan, fungsi dan sasarannya serta tidak menyimpang dari ajaran agama Islam seperti yang terkandung dalam Al-qur’an. Namun tentulah akan jauh lebih berarti dan bermakna bila seniman lukis Islam dan para alim ulama yang ada dapat seiring dan sejalan dalam membentuk opini yang tidak menyimpang sesuai ajaran Islam terhadap karya-karya lukis yang dihasilkan melalui wilayah kreativitas dan penjelajahan senimannya yang dengan sendirinya seniman Islam tidak ketinggalan dari aspek bentuk-bentuk karya dan nilai-nilai estetika yang ada di dalamnya dengan hasil karya seniman non Islam.

Seni Rupa dan Seni Arsitektur
A. Kedudukam Seni Rupa dan Seni Arsitektur islam bangsa Arab Saudi
Seni rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir masa keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah ArabAfrika UtaraTimur Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya kekuasaan Turki Ottoman. Walaupun sebenarnya Islam dan keseniannya tersebar jauh lebih luas daripada itu dan tetap bertahan hingga sekarang. Seni rupa Islam adalah suatu bahasan yang khas dengan prinsip seni rupa yang memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan seni rupa yang dikenal pada masa ini. Tetapi perannya sendiri cukup besar di dalam perkembangan seni rupa modern. Antara lain dalam pemunculan unsur konteporer seperti abstraksi dan filsafat keindahan Seni rupa Islam juga memunculkan inspirasi pengolahan kaligrafi menjadi motif hias. Dekorasi di seni rupa Islam lebih banyak untuk menutupi sifat asli medium arsitektur daripada yang banyak ditemukan pada masa ini, perabotan. Dekorasi ini dikenal dengan istilah arabesque. Peninggalan seni rupa Islam banyak berbentuk masjidistanailustrasi buku, dan permadani.
a)      Sejarah Seni Rupa Islam di Arab Saudi
Peradaban Islam telah mengalami perkembangan sejak  berabad-abad yang lalu hingga kini. Seni rupa Islam menjadi salah satu bagian penting yang ikut mewarnai perjalanannya. Kaum Muslim khusunya seniman-seniman dan pelukis-pelukis membuat benda seni dengan tujuan estetis, misalnya kaligrafi yang indah, bangunan masjid, tekstil-tekstil bersulam, karpet dan keramik-keramik bernilai tinggi. Prestasi-prestasi yang dicapai para ahli Muslim dalam bidang kaligrafi, arsitektur, bangunan-bangunan, lukisan, keramik dan lain-lain adalah warisan yang memberi rasa bangga bagi orang-orang Islam.
Bangunan-bangunan masjid kuno yang hingga kini masih berdiri dengan megahnya yang  memiliki nilai-nilai seni tinggi adalah peninggalan peradaban Islam yang masih bisa kita nikmati. Masjid-masjid yang monumental tersebut dapat kita jumpai di Pakistan, Turki, Arab Saudi, dan lain-lain.(Isma’il R Al Faruqi:1986).  Selain itu kita juga mengenal bangunan megah menyerupai masjid dan bernuansa Islami yaitu Taj Mahal, salah satu keajaiban dunia yang merupakan peninggalan peradaban Islam di India.  Selain peninggalan-peninggalan peradaban Islam di luar Indonesia, di Indonesiapun juga banyak kita temui bukti-bukti peninggalan peradaban Islam begitu berkembang pesat.  Bangunan-bangunan masjid di daerah Cirebon, Banten, Demak, Sumatera, dan lain-lain dengan struktur bangunan yang megah adalah bukti seni Islam yang berkembang maju. Selain peninggalan berupa bangunan, masih banyak lagi peninggalan peradaban Islam, misalnya ornamen, dekoratif, ragam hias, kaligrafi Arab, dan lain-lain yang dapat kita jumpai selain di Indonesia juga di berbagai negara. Di antara peninggalan-peninggalan peradaban Islam yang sangat penting dan menarik adalah seni tulis yaitu kaligrafi Arab. Sejak awal  perkembangannya sampai di abad modern sekarang ini, seni kaligrafi terus bertumbuh dan berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa kaligrafi mendapat tempat istimewa di kalangan kaum Muslim.
b)      Ciri dan Periodisasi Seni Rupa Islam Bangsa Arab
Seni rupa Islam tidak berdiri sendiri seperti Seni rupa Buddha ataupun Barat. Ia merupakan gabungan dari kesenian daerah-daerah taklukan akibat adanya ekspansi oleh kerajaan bercorak Islam di sekitar Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Kecil, dan Eropa dan penakulukan oleh bangsa Mongol. Daerah ini didefinisikan sebagai Persia, Mesir, Moor, Spanyol, Bizantium, IndiaMongolia, dan Seljuk.
Selain itu ditemukan pula pengaruh akibat hubungan dagang, seperti Tiongkok. Ini disebabkan miskinnya seni rupa asli Arab pada saat itu walaupun dalam bidang sastra dan musik sebenarnya memperlihatkan hal yang menakjubkan. Keberagaman pengaruh inilah yang membuat seni rupa Islam sangat kaya. Hal ini terutama bisa dilihat dari arsitektur Islam yang memperlihatkan gabungan corak dari berbagai daerah.
         Seni rupa asli Jazirah Arab
Seni rupa asli Jazirah Arab bisa terlihat dari arsitektur di sekitar wilayah Makkah dan Madinah. Kedua kota ini merupakan pusat pemerintahan pada masa Nabi Muhammad. Biasanya arsitektur asli Jazirah Arab berupa bentuk bangunan segi empat sederhana yang difungsikan sebagai tempat ibadah. Bagian tengah merupakan lapangan terbuka dengan dikelilingi pilar, dinding, dan kamar-kamar. Lapangan berfungsi sebagai tempat salat berjamaah dan di bagian depan kiblat terdapat mimbar untuk khatib yang memberikan ceramah keagamaan.
Contoh bangunan yang masih memperlihatkan ciri arsitektur ini adalah Masjid Nabawi.
         Seni rupa Umayyah
Seni rupa pada zaman Umayyah banyak dipengaruhi oleh kesenian Bizantium, sebagai akibat dipindahkannya pusat pemerintahan Islam dari Makkah keSyria. Seni rupa ini banyak memperlihatkan ciri seni rupa kristen awal, yaitu bentuk-bentuk basilika dan menara. Seperti bisa dilihat di Masjid Umayyah yang awalnya adalah Gereja Johannes di Damaskus. Interior masjid ini digarap seniman-seniman Yunani dari Konstantinopel. Pada masa ini ragam hias mosaik dan stucco yang dipengaruhi oleh pengulangan geometris sebagai tanda berkembang pesatnya ilmu pengetahuan. Selain itu ciri khas lapangan di tengah masjid mulai diganti oleh ruangan besar yang ditutup kubah. Pada masa ini pula dikenal kalifah yang sangat memperhatikan kelestarian masjid-masjid, yaitu Kalifah Abdul Malik dan Kalifah Al-walid. Kalifah Abdul Malik membangun Kubah Batu Karang (dikenal pula dengan nama Masjid Quber esh Sakhra dan Masjid Umar) sebagai pengingat tempat dinaikkannya Nabi Muhammad ke langit pada peristiwa Isra-Miraj. Selain itu dibangun pula Masjid Al Aqsa. Dinasti Umayyah juga meninggalkan banyak istana yang memiliki ciri tersendiri, yaitu bangunan di tengah-tengah gurun pasir yang terasing, walaupun kini banyak yang telah rusak. Contohnya adalah Istana Kusair Amra.
         Seni rupa Abbasyiah
Perkembangan seni rupa periode ini dimulai sejak tahun 747 M sebagai akibat keruntuhan Dinasti Umayyah akibat revolusi oleh Keluarga Abbasiyah bersama kelompok Syiah. Seni rupa ini terkonsentrasi di pusat pemerintahan baru di daerah Baghdad dan kemudian pindah ke Sammara, Persia (sekarang wilayah Iran dan Irak). Walaupun sebenarnya Baghdad adalah pusat pemerintahan dan kebudayaan, namun penyerangan oleh bangsa Mongol membuat hampir seluruh peninggalan di daerah ini musnah, sehingga bukti karya lebih banyak didapat di daerah-daerah sekitarnya. Seni rupa pada zaman ini maju akibat lancarnya perdagangan dengan bangsa Syria, Tiongkok, India, dan bahkan Nusantara. Selain itu dimulai banyak penerjemahan tulisan-tulisan kuno Yunani, sehingga seni ilustrasi berkembang Peninggalan penting dari masa ini adalah Masjid Mutawakkil, Masjid Abu Delif, dan bekas istana kalifah. Masjid pada zaman ini berciri mirip bangunan kuno mesopotamia, yaitu menara yang semakin mengecil di bagian ujungnya dan motif hias abjad Kufa, yaitu motif hias dari kaligrafi berbentuk tajam dan kaku. Selain itu ditemukan bentuk tiang melengkung. Pindahnya kekuasaan dari keluarga Abbasyiah ke Fatimiyah dan dipindahkannya ibukota ke Mesir membuat pengaruh seni Afrika Utara menjadi kuat.
         Seni rupa Turki
Pengaruh Turki didapat dari penaklukan Iran oleh bangsa Turki pada abad ke-11 M. Di bawah kekuasaan ini Romawi TimurIranMesopotamia, dan Asia Kecil bersatu di bawah kerajaan bercorak Islam.Pada masa ini seni rupa yang berkembang adalah dekorasi dan tekstil. Antara lain ditemukan teknik hias batu bata. Selain itu ditemukan kaligrafi dengan abjad nashi dan juga banyak pengaruh keramik-keramik Tiongkok dari dinasti Sung.
         Seni rupa Kordoba
Dimulai pada tahun 750, Seni rupa Kordoba meliputi daerah Spanyol dan Moor. Contoh peninggalannya adalah Masjid Kordoba. Ia merupakan gabungan kesenian Yunani klasik dan kesenian lokal yang tidak terorganisasi dengan baik menjadi satu kesatuan. Ciri utamanya adalah pelengkung tapal kuda. Ciri khas seni rupa dari Moor adalah pemakaian motif yang diinspirasi oleh pengulangan ilmu ukur.
Seni Tari
Tari Ad Dahha
Ad Dahha, sebuah tarian perang yang diprakarsai oleh suku-suku di daerah utara Saudi Arabia di masa lalu, sekarang telah menjadi ritual dalam perayaan pernikahan di bagian utara Kerajaan Saudi Arabia dan negara-negara yang berbatasan dengannya di utara. Beberapa sejarawan menyatakan bahwa tarian itu diciptakan oleh Suku Anza sebelum munculnya Islam di Semenanjung Arab. Menurut buku-buku sejarah, sekelompok kecil orang dari suku ini keluar satu malam di patroli ketika mereka melihat beberapa pergerakan.
Tari Perut
Ada sebuah tradisi yang sangat terkenal di Timur Tengah atau kawasan Arab. Kita mengenalnya sebagai tari perut. Masyarakat di sana menyebutnya raqs sharqi (tari timur) atau raqs baladi (tari nasional). Ini tarian yang sedang populer di seluruh dunia. Sebagian besar penarinya adalah wanita. Meski tidak banyak sejarah yang diketahui tentang tari perut, beberapa orang meyakini ia aslinya berasal dari Mesir. Tarian zaman dulu ini ditampilkan dalam dua gaya: raqs sharqi (tarian solo penuh improvisasi) dan raqs baladi (tarian rakyat). Tari perut dulunya selalu mengisi acara pernikahan, dengan maksud meminta kesuburan bagi pasangan pengantin baru. Baik penarinya berjenis kelamin wanita maupun pria, di Arab Saudi, tarian ini tidak boleh ditonton pria. Maklum saja, tari perut memfokuskan pada gerakan otot pinggul dan dada. Tari perut atau biasa disebut Oriental Dance, bukan lah tari penggoda. Memang ada beberapa tempat yang menyalah gunakan tarian ini sebagai hiburan yang tidak pantas, tetapi sejarah tarian ini sama sekali tidak berkaitan dengan hal-hal yang berbau pornografi.
Tari perut sudah ada sejak 100 tahun sebelum masehi. Tarian ini diperkenalkan ke berbagai negara di timur tengah oleh orang-orang Mesir Kuno. Menurut sejarah, ada dua pendapat mengenai terbentuknya tari perut. Yang pertama mengatakan bahwa tari perut adalah tarian rakyat timur tengah yang bertujuan untuk menyebarkan rasa gembira dan semangat melalui gerakannya. Karena itu, tarian ini biasa dibawakan pada saat acara yang penuh dengan kegembiraan seperti pesta pernikahan, acara syukuran, atau festival. Pendapat yang kedua mengatakan bahwa tari perut adalah tarian persembahan manusia untuk para dewa. Tarian ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada para dewa dan menghapus kesalahan yang telah diperbuat manusia.
Pada zaman dahulu, di sebuah pesta atau acara tertentu yang akan ada tari perutnya, para penari wanita (penari perut hampir semua wanita) hanya menari didepan wanita saja tanpa para lelaki. Lelaki melalukan pesta yang terpisah bersama lelaki yang lain. Begitulah adatnya pada zaman itu. Berbagai negara seperti Yordania, Irak, Arab Saudi, Mesir, dan Turki mengenal tarian ini. Sebagai tari tradisi, tari perut ditarikan pada acara-acara tradisi pula, seperti pernikahan dan acara lainnya. Tari ini ditarikan oleh laki-laki maupun perempuan.
Tarian perut menggunakan gerakan di seluruh otot tubuh. Pada dasarnya tari ini merupakan tari improvisasi solo dengan gerakan-gerakan yang menyatu ritme musik. Gerakan dasar dan utama tari ini adalah gerakan memutar yang terpusat pada salah satu bagian tubuh. Kemudian ditambah aksen menggoyang pundak dan pinggul, menggerakkan otot perut seperti ombak, atau keseimbangan menggunakan kain cadar. Kostum tari ini terdiri dari atasan pendek yang biasanya diberi untaian koin atau mote, sejenis ikat pinggul (juga dengan untaian), celana harem dan/atau rok. Terkadang juga memakai cadar.
Di Turki, tari perut ini dipengaruhi oleh kebudayaan orang Romawi dan Mesir dan berkembang pada zaman Ottoman. Karena tidak mengenal larangan seperti di Mesir, tari perut Turki biasanya lebih ekspresif. Pada penarinya terkenal enerjik dan atletis. Mereka juga menggunkan simbol jari yang disebut zils. Elemen penting lainnya adalah menggunakan ritme sembilan perdelapan yang dihitung 12-34-56-789. Kostumnya biasa sangat terbuka dengan rok terbelah yang memperlihatkan seluruh kaki. Mereka juga menggunakan sepatu hak tinggi walaupun kadang sepatu datar. Tari perut oleh laki-laki di Turki disebut kochecks dan telah ada sejak zaman Ottoman. Mereka biasanya berpura-pura sebagai wanita dengan menggunakan rok lebar yang flamboyan. Pada zaman ini penari wanita menggunkan pakaian sehari-hari yang terdiri dari celana, baju panjang, rompi ketat, dan ikat pinggang dari tali atau kain sedangkan penari laki-laki menggunakan kostum khusus. Penari laki-laki biasanya aktor dan musisi yang berperan menjadi wanita.
Tari Zapin
Zapin berasal dari bahasa arab yaitu “Zafn” yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan. Tari Zapin memang berkembang luas di Malaysia, tetapi tarian ini diperkenalkan ke Malaysia oleh para pedagang dari tanah Arab dan Yaman. Menurut sejarahnya, tarian ini dahulu sebagai hiburan di istana-istana kerajaan. Lalu pada abad ke-16 tarian ini mulai dibawa oleh para pedagang ke daerah Johor seperti Singapura, Malaysia, Riau dan berkembang disana. Karena para pedagang biasanya adalah para laki-laki, tarian ini awalnya hanya dibawakan oleh laki-laki.
Seiring berkembangnya zaman, para wanita kemudian mempelajari Zapin dan saat ini tari zapin bisa dibawakan oleh wanita ataupun wanita dan laki-laki secara berbarengan. Zapin adalah tarian yang memiliki banyak ragam geraknya. Apalagi, tarian ini berkembang di berbagai negara. Tetapi pada dasarnya, gerakannya sama. Jika tari perut berfokus pada perut, tari zapin berfokus pada kaki. Sesuai dengan namanya, “Zapin” berasal dari bahasa Arab “Zafn” yang artinya pergerakan kaki cepat. Dibutuhkan tempat atau panggung yang cukup besar untuk menampilkan tarian ini, karena tarian ini menampilkan langkahan kaki yang cukup besar dan penarinya bergerak kesana kemari. Posisi badan selalu bergerak seperti mengalun sesuai dengan irama musik. Tangan tidak banyak bergerak, hanya sedikit mengikuti gerakan kaki. Para penari Zapin diharuskan untuk berinteraksi satu sama lain dengan baik ketika menari. Sehingga, tari Zapin jarang ditarikan secara solo melainkan berpasangan atau kelipatan dua. Alat musik yang digunakan untuk mengiri tarian Zapin di Arab adalah Gambus (alat musik petik ) dan tiga buah gendang kecil yang disebut Marwas. Zapin juga diiringi dengan nyanyian yang liriknya biasanya dalam bahasa Arab. Nyanyian ini bermakna untuk memberi nasihat atau dakwah dan memberi puji-pujian kepada Tuhan.
Pakaian untuk penari Zapin di Arab lebih simpel bila dibandingkan dengan daerah Melayu seperti Malaysia atau Indonesia. Di Arab, pakaian penari Zapin hanya memakai baju gamis (biasanya warna putih), celana bahan panjang dan sorban atau peci. Jika di Melayu, para laki-laki menggunakan baju kurung, kain sarung tenun dan peci. Wanita memakai baju kurung, kebaya panjang, kain sarung, dan sanggul. Musik pengiringnya terdiri atas dua alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas. Sebelum tahun 1960, zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki namun kini sudah biasa ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan perempuan. Tari Zapin sangat ragam gerak tarinya, walaupun pada dasarnya gerak dasar zapin-nya sama, ditarikan oleh rakyat di pesisir timur dan barat Sumatera, Semenanjung Malaysia, Serawak, Kepulauan Riau, pesisir Kalimantan dan brunei Darusalam..Di Brunei, tarian Zapin cukup banyak macamnya seperti rentaknya dan geraknya dan mengikut dari segi sebutannya yaitu dialek orang Brunei zapin lebih dikenali dengan sebutan ‘”Jipin”‘.
Tari Sema
Sebuah tarian lain juga terkenal dari Timur Tengah adalah tari sema. Tarian ini dilakukan oleh para dervish yang berputar. Tidak seperti tari perut yang dibentuk sebagai sarana hiburan, tari sema diciptakan untuk alasan religius. Tari sema telah dipertunjukkan selama 700 tahun oleh kaum sufi. Devish (bahasa Turki dan Arab) berasal dari kata Persia darwish (berarti kerangka pintu) yang menggambarkan kaum sufi yang berada pada ambang pencerahan. Banyak yang mengatakan istilah kaum sufi (sufi dalam bahasa Arab berarti wol) muncul dari kebiasaan para nabi yang menggunakan mantel wol. Tari sema dimulai dengan pujian kepada para nabi. Lalu, terdengar suara drum yang menjadi simbol sang pencipta diikuti improvisasi musik dari alat musik ney (sejenis seruling) yang menyimbolkan embusan napas sang pencipta yang memberi kehidupan kepada semua makhluk.
Pemimpin memberi hormat lalu memimpin para darwish membentuk lingkaran. Saat melewati posisi sang pemimpin, para darwish akan saling memberi hormat sebagai lambang penghormatan antarjiwa yang berbalut dalam bentuk raga. Setelah tiga putaran, mereka melepas mantel. Setiap orang akan mendekati pemimpin, memberi salam, mencium tangan, dan membentuk formasi sesuai intruksi pemimpinnya. Dengan berputar, mereka melepas kehidupan duniawi dan bergabung dengan Allah. Mereka membuka kedua tangan dengan tangan kanan menghadap ke atas agar mendapat berkah dari surga dan tangan kiri menghadap kebawah untuk memberikan berkah ke bumi. Tarian diakhiri dengan pembacaan Al-Qur’an.
Para darwish berputar-putar secara simultan selama 10 menit lalu berhenti dan berlutut. Kemudian berdiri dan muali lagi. Proses ini diulang sebanyak empat kali, yang memiliki arti :
  1. kelahiran manusia sebagai bukti Allah sebagai pencipta dan peran manusia sebagai makhluk.
  2. kegembiraan manusia menjadi saksi penciptaan.
  3. kegembiraan akan cinta dan pengorbanan akan pikiran untuk mencinta, untuk menggenapi perintah.
  4. akhir perjalanan spiritual, termasuk kembali kepada kehidupan sehari-hari dan pengabdian kepada Allah.
Pakaian semua terdiri dari topi tinggi yang menggambarkan ego mereka, jubah putih panjang dengan rok lebar menggambarkan penutup ego, dan mantel hitam yang menggambarkan kehidupan duniawi yang kemudian mereka lepaskan.
REFERENSI
http://www.slideshare.net/riafebrianamuhtar/seni-dan-kebudayaan-umum
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

1 komentar :


three columns

cars

grids

health